Setelah ngelahirin anak lanang, yang pertama dan harus aku lakukan adalah memberikan ASI sesegera mungkin. Tapi, ini di luar keinginanku.Unfortunately, ASI ku gak langsung keluar bundaa…Aku sedih dan bingung. Aku coba untuk tenang, menata hati dan pikiran agar rilex (katanya, kalo kita stress akan mengganggu produksi ASI).
Sampai 1 hari pertama, asi juga belum keluar. Dengan segenap pengetahuan yang aku dapet dari AIMI dan beberapa sumber, segala jurus aku kluarin.Dari Pijat Payudara, Perah pake tangan, Perah pake breastpump aku lakukan.Namun, nampaknya usahaku belum cukup. Cairan kehidupan bernama ASI belum juga mau keluar sampai hari kedua kehidupan anak lanang.
Dan, selama 2 hari ini anak lanang alhamdulillah masih sabar bunda..Walaupun belum keluar, anak lanang selalu semangat dan sangat kuat mengenyot PD ku. Sambil Mihap (Istilah anak lanang Nenen), aku bisikin di telinganya..” Sabar ya Sayang, Alloh sedang menguji kita.Sampai dimana usaha kita untuk mendapatkan ASI. Makanya Anak lanang gak boleh males ya..Kalau semangat terus pasti nnti ASI nya cepat kluar..” Sambil berlinang air mata, selalu aku bisikan kata semangat untuk dia.
Hari ketiga, pas hari raya idul fitri anak lanang belum juga mendapatkan ASI. Aku sempat panik, udah 3 hari anak lanang belum mimi asi itu artinya batas waktu dia “berpuasa” hampir habis. Aku mulai dilema. Ya, Alloh, haruskan aku memberi anak lanang sufor? L
Malam hari ke empat, kami kedatangan tamu teman suami bersama istri yang kebetulan istrinya ini adalah seorang Dokter Anak. Kebetulan banget aku minta tolong untuk check anak lanang. Aku semakin khawatir ketika sang dokter bilang kalau anak lanang sedikit kuning. Dia menyarankan harus banyak minum ASI.Yup ! Anak lanang kuning dan sempat sehari Cuma pipis 1 atau 2 kali. Dan itu gak bagus, menghawatirkan.:-(
Aku semakin galau, dikala anak lanang harus minum asi banyak, ternyata asi ku belum kluar.Aku ceritakan semuanya sama dokter itu. Dia menyuruh aku untuk minum yang banyak2, trus di pancing dulu minum boster asi. Langsung aja malam itu aku minta tolong adik ipar untuk ke apotik K24 untuk beli Asifit. Sebelum tidur, aku minum 2 kapsul sekaligus sambil berdoa, semoga dengan perantara asifit ini asi ku segera keluar. Benar saja bunda, menjelang pagi dengan di temani Suami aku coba perah asi dengan tangan. Dan, Alhamdulillah ASI si cairan kehidupanku mulai keluar walapun masih dalam jumalah yang sangat sdikit. Aku sampai menangis haru dan bahagia. Sejak saat itu aku makin semangat untuk menyusui anak lanang dan sakalian perah. Karna AsI itu supply based on demand. Semakin bayank di keluarakan, akan semakin banyak produksinya.
Melewati masa- masa seperti ini, dukungan kluarga terutama suami sangat di perlukan, Bun..Juga persiapkan pengetahuan tentang ASI sejak hamil , agar kita tidak mudah pasrah ke sufor/susu formula.
Buang jauh2 mindset kita yang bisa menggagalkan ASIX 6 bulan. Biasanya banyak yg beralasan kalau ASI gak kluar, merasa asinya tidak cukup, bayinya nangis terus karna kelaperan, trus buru2 dikasih susu bantu atau sufor. Ingat bunda dan calon ibu, makanan terbaik untuk bayi adalah ASI.
Alhamdulillah, suamiku sangat mendukung rencana aku untuk memberikan ASIX. Makanya, dia sama sekali gak nyuruh aku untuk memberikan sufor. Kami percaya dengan Bayi yang mampu tidak makan dan minum selama 72 jam karena dia masih membawa cadangan makanan yang diperoleh dari plasenta selama di rahimku.Aku masih semangat dan percaya sebelum limit time nya abis, ASI ku sudah keluar.
Jadi, gak ada alasan untuk tidak memberikan asi eklusif selama kita mau berusaha, berkomitmen dan banyak belajar tentunya.
Ohya sejak hamil, aku join di fans page nya AIMI di facebook. Banyak ilmu yang di dapat disana, hingga aku gak ragu lagi untuk memberi ASI Eklusif untuk anak lanang.