Meniti Pelangi – Chapter 1

meniti-pelangiMeniti Pelangi di Langit Kebumen-Chapter 1. Dengan cepat ku kayuh sepeda Jengki berwarna biru. Hari ini aku kesiangan. Mungkin karena tadi malam aku tidur terlalu larut. Sudah seminggu ini aku merasa hampa,kosong. Semangatku pudar lantaran keinginanku untuk memakai seragam putih abu-abu telah pupus. Kenapa? yach,,, apalagi kalau bukan masalah ekonomi. memang aku sangat kecewa dengan keadaan ini. Tapi aku mencoba untuk ikhlas dan mencari rencana lain.

Aku anak pertama dari 5 bersaudara. Kedua orang tuaku hanya bekerja sebagai kuli. Tapi mereka selalu mengajarkan keadaku sikap dewasa, tangguh dan tidak mudah menyerah. Walaupun kehidupan kami sangat kekurangan, namun limpahan kasih sayang orang tua begitu penuh kepada kami.

Dua hari setelah hari kelulusan Sekolah Menengah Pertamaku, seorang tetangga Mas Aji namanya, menawariku untuk bekerja di tempat dia bekerja. Awalnya aku hanya terbengong, kaget. Terlintas dalam fikiranku, masa iya sih lulusan SMP di ajak kerja. Aku bingung harus menjawab apa. Saat itu aku hanya menjawab, ” Nanti deh Mas, aku pikir -pikir dulu..” .Yo wis..tapi jangan lama-lama ya..soalnya Cakcik nya minta cepet..”

Akhirnya, setelah mikir-mikir semalaman, dan atas izin orang tua aku terima tawaran kerja dari Mas Aji. Dan hari ini, tepat satu minggu aku bekerja. Ingin tau pekerjaanku? Aku bekerja di Toko dan Bengkel Sepeda Motor “Pemuda Baru Motor” Kebumen milik warga keturunan.

Ayuhan sepedaku tiba-tiba terasa berat. Aku berhenti dan mengecek keadaan sepedaku. Ya Ampun, ternyata ban sepedaku bocor. Alhasil aku harus menuntun sepeda sampe bengkel sepeda terdekat.  ” Pak, tolong tambal ban ya, yang belakang. Tapi di ambilnya nanti sore pulang kerja.. ” kataku pada tukang tambal ban di perbatasan desaku.

Aku lirik jam dinding di tempat bapak tukang tambal ban,ternyata sudah jam delaan kurang 10 menit. Berarti 10 menit lagi aku harus sudah sampai di tempat kerja. Aku gak mau kalau aku dianggap gak di siplin karna sering telat.

Di Pinggir jalan aku gelisah menunggu angkutan kota yang lewat. Sepertinya lama sekali tidak satupun angkutan yang lewat, sampai tidak sengaja mataku melihat seseorang yang melambaikan tangan nya ke arah ku..

Siapa dia ya?
Koq perasaanku jadi aneh..
aku merasa gak kenal, tapi terasa dekat..

 

TBC…

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *